Pengertian Buah Klimaterik dan Contohnya

buah klimaterik

Pengertian buah klimaterik dan contohnya (pexels.com/alleksana)

Buah klimaterik adalah jenis buah yang memiliki kemampuan untuk terus mengalami pematangan setelah dipetik akibat gas etilen yang dihasilkan.

Pada saat kematangan, buah klimaterik akan mengalami perubahan drastis dalam warna, tekstur, aroma, dan rasa.

Pada tahap ini, buah mengalami perubahan kimia dan fisik yang signifikan yang mempengaruhi warna, tekstur, aroma, dan rasa buah tersebut.

Proses pematangan buah klimaterik terjadi karena produksi gas etilen. Gas etilen diproduksi secara alami oleh buah klimaterik dan berperan dalam mengatur proses pematangan.

Baca juga: Mengenal Buah Dewandaru dan Beragam Khasiatnya Untuk Kesehatan

Ketika buah mencapai tingkat kematangan tertentu, produksi etilen meningkat secara signifikan, memicu perubahan dalam buah tersebut.

Buah klimaterik biasanya dipetik saat masih belum matang sepenuhnya. Hal ini karena buah klimaterik memiliki potensi untuk melanjutkan proses pematangan setelah dipetik.

Misalnya, beberapa buah dapat dipetik dalam kondisi yang agak keras atau belum sepenuhnya matang dan kemudian dibiarkan untuk matang lebih lanjut di tempat penyimpanan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Benalu Pohon Mangga dan Cara Menghilangkannya

Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Buah Klimaterik

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan buah klimaterik, antara lain:

1. Produksi Etilen

Etilen adalah gas alami yang diproduksi oleh buah klimaterik dan berperan penting dalam proses pematangan.

Ketika buah matang, produksi etilen meningkat, memicu perubahan kimia dalam buah yang menyebabkan pematangan.

2. Suhu dan Kelembapan

Suhu dan kelembapan juga mempengaruhi kematangan buah klimaterik.

Suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang lebih tinggi dapat mempercepat proses pematangan, sedangkan suhu yang lebih rendah dan kelembapan yang lebih rendah dapat memperlambatnya.

3. Penanganan dan Penyimpanan

Penanganan dan penyimpanan yang tepat juga berperan penting dalam kematangan buah klimaterik.

Buah-buahan tersebut harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari cedera fisik yang dapat mempercepat pematangan.

Selain itu, suhu dan kelembapan yang tepat harus dipertahankan selama penyimpanan agar mempertahankan kualitas dan mencegah pematangan berlebihan.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman yang Cocok Ditanam di Dataran Rendah

Dampak pada Kualitas dan Penyimpanan Buah Klimaterik

Secara umum, jenis buah klimaterik memiliki perbedaan kualitas, baik dari segi rasa maupun kualitas. Agar lebih jelas, simak informasinya berikut ini.

1. Kualitas dan Kelezatan

Buah klimaterik yang dipetik pada tingkat kematangan yang tepat dan matang secara alami memiliki rasa yang lebih baik dan lebih enak.

Hal tersebut karena buah klimaterik memiliki kandungan gula yang lebih tinggi, tekstur yang lebih lembut, dan aroma yang lebih kaya.

2. Daya Tahan dan Penyimpanan

Karena kemampuan untuk terus matang setelah dipetik, buah klimaterik cenderung memiliki daya tahan yang lebih pendek dibandingkan dengan buah non-klimaterik.

Oleh karena itu, penting untuk menyimpan buah klimaterik pada suhu dan kelembapan yang tepat untuk memperlambat pematangan dan memperpanjang umur simpan.

3. Pasar dan Distribusi

Karakteristik buah klimaterik juga berdampak pada pengelolaan pasokan dan distribusi buah-buahan.

Kontrol yang ketat dalam hal pemantauan kematangan dan pengiriman dapat memastikan bahwa buah-buahan mencapai konsumen dalam kondisi yang optimal.

Baca juga: 6 Penyebab Daun Cabe Kuning, Simak Agar Tahu Solusinya

Contoh Buah Klimaterik

Berikut adalah beberapa contoh buah klimaterik yang umum ditemui:

1. Pisang

Setelah dipetik, pisang akan matang secara alami setelah dalam beberapa hari. Proses pematangan pisang dapat dipercepat dengan menempatkannya bersama dengan buah klimaterik lainnya.

2. Mangga

Mangga adalah buah tropis yang juga termasuk dalam kategori buah klimaterik. Ketika matang, warna kulit mangga berubah menjadi kuning atau oranye, teksturnya menjadi lebih lembut, dan rasanya menjadi manis.

3. Tomat

Tomat yang belum matang memiliki warna hijau dan tekstur yang keras. Namun, setelah dipetik, tomat akan matang menjadi merah dengan tekstur yang lebih lembut.

4. Apel

Apel yang matang memiliki kulit yang mengkilap dan daging yang renyah. Setelah dipetik, apel akan terus matang dan teksturnya menjadi lebih lembut.

5. Alpukat

Alpukat adalah buah yang matang setelah dipetik. Ketika matang, kulit alpukat akan menjadi lebih gelap dan teksturnya akan menjadi lembut. Alpukat juga terkenal dengan kandungan lemak sehat yang tinggi.

6. Jeruk

Beberapa jenis jeruk seperti jeruk mandarin atau jeruk bali juga termasuk dalam kategori buah klimaterik. Jeruk yang matang memiliki warna kulit yang cerah dan daging yang manis.

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Lengkap dari Awal Hingga Proses Panen

7. Pepaya

Buah pepaya yang matang memiliki kulit yang berwarna oranye atau kuning, daging yang lembut, dan rasa yang manis. Ketika dipetik saat masih hijau, pepaya akan matang secara alami dalam beberapa hari.

8. Persik

Persik adalah buah musiman yang termasuk dalam kategori buah klimaterik.

Persik yang matang memiliki kulit yang halus dan lembut, daging yang juicy, dan rasa yang manis. Setelah dipetik, persik akan terus matang dan mencapai kematangan yang optimal.

9. Pir

Ketika matang, pir memiliki kulit yang mengkilap, tekstur yang renyah, dan rasa yang manis. Proses pematangan pir dapat dipercepat dengan meletakkannya bersama dengan buah klimaterik lainnya.

10. Nanas

Nanas yang matang memiliki kulit yang berwarna kuning atau oranye, daging yang juicy, dan rasa yang manis dengan sedikit rasa asam. Setelah dipetik, nanas akan terus matang dan mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.

Previous Post Next Post