Cara Menanam Kangkung yang Benar dari Awal Hingga Panen

cara menanam kangkung

cara menanam kangkung (flickr.com/roy ardiansyah)

Kangkung adalah salah satu jenis sayuran yang populer di wilayah Asia, termasuk Indonesia.

Selain rasanya yang lezat, kangkung juga memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menanamnya sendiri di halaman atau pekarangan rumah.

Menanam kangkung tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok untuk pemula yang ingin mencoba bercocok tanam.

Baca juga: Mau Budidaya Selada? Ini Panduan Lengkap Untuk Pemula

Cara Menanam Kangkung

Nah, bagi yang ingin menanam kangkung di halaman rumah, simak beberapa tips dan caranya berikut ini.

1. Pilih Jenis Kangkung

Ada beberapa varietas kangkung yang dapat kita pilih, seperti kangkung darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica).

Kangkung darat tumbuh lebih baik di lahan kering, sedangkan kangkung air lebih cocok ditanam di air atau tempat yang lembap.

Kita dapat memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat tinggal. Ketepatan dalam memilih varietas bisa menentukan kesehatan dan hasl panen.

2. Persiapan Lahan

Sebelum menanam kangkung, persiapkan lahan terlebih dahulu. Pastikan lahan tersebut terkena sinar matahari yang cukup, minimal enam jam per hari.

Kemudian, kangkung juga membutuhkan tanah yang subur dan lembap. Jika tanah kurang subur, kita dapat menambahkan kompos atau pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

3. Penyemaian Biji

Ambil biji kangkung dan sebarkan secara merata di permukaan tanah yang sudah disiapkan. Jarak antara biji sebaiknya sekitar 10 cm.

Kemudian, tutup biji dengan tipis menggunakan tanah atau kompos. Pastikan tanah tetap lembap dengan menyiraminya secara teratur.

Kangkung akan tumbuh lebih baik jika kelembapan tanah terjaga dengan baik.

Baca juga: Cara Menanam Jagung yang Baik Agar Hasil Melimpah

4. Penyiraman dan Pemupukan

Kangkung membutuhkan penyiraman yang cukup. Selama masa pertumbuhan, sirami tanaman secara teratur, terutama pada pagi dan sore hari.

Pastikan tanah tetap lembab, tapi hindari genangan air yang berlebihan. Kita juga perlu memberikan pupuk secara teratur untuk memastikan pertumbuhan kangkung yang optimal.

Gunakan pupuk organik atau pupuk buatan yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.

5. Penjarangan Tanaman

Setelah beberapa minggu, tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik. Pada tahap ini, kita perlu melakukan penjarangan untuk memberikan ruang yang cukup bagi tanaman yang kuat untuk tumbuh.

Pilih tanaman yang lemah atau tidak sehat dan cabut dari akarnya. Hal ini akan membantu sirkulasi udara dan cahaya yang lebih baik di antara tanaman kangkung.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Selama masa pertumbuhan kangkung, perhatikan adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Hama yang umum menyerang kangkung antara lain ulat daun, kutu daun, dan wereng.

Kita dapat menggunakan pestisida alami atau pestisida kimia yang aman untuk mengendalikan hama. Selain itu, pastikan lingkungan sekitar tanaman bersih dari gulma dan serangga yang dapat merugikan.

Baca juga: 6 Keuntungan Menanam dengan Teknik Hidroponik

7. Proses Panen Kangkung

Kangkung biasanya dapat dipanen setelah sekitar 3 hingga 4 minggu ditanam, tergantung pada varietas yang dipilih.

Kita dapat memanen daun-daun kangkung yang telah tumbuh dengan cara memotongnya dengan pisau atau gunting tajam.

Ketika memotong, potonglah daun yang paling tua di bagian bawah tanaman, sehingga daun-daun muda dapat terus tumbuh.

8. Menjaga Kesehatan Tanah

Setelah panen, penting untuk menjaga kesehatan tanah agar dapat digunakan untuk menanam kangkung atau tanaman lainnya di masa depan.

Kita dapat memperbaiki struktur tanah dengan menambahkan kompos atau pupuk organik.

Itulah beberapa tahapan cara menanam kangkung yang bisa dilakukan oleh pemula. Semoga bermanfaat, jangan lupa baca artikel pertanian lainnya di Bibittani.com.

Previous Post Next Post